6 Penyakit Berbahaya Dampak dari Kasur Kotor Di Kamar

kasur kotor

Tahukah Anda bahwa rata-rata orang menghabiskan sekitar 7-8 jam sehari di tempat tidur? Waktu yang Anda habiskan di tempat tidur bisa membuat seluruh bagian tempat tidur Anda mulai dari sprei, bantal, bantal, dan selimut penuh dengan keringat, air liur dan kulit mati.

Selama tidur, tubuh terus mengeluarkan keringat dan sel-sel kulit mati dikeluarkan dari tubuh. Bayangkan tumpukan kotoran di kasur Anda jika Anda tidak mengganti seprai secara teratur. Belum lagi jika Anda makan di tempat tidur, tentu remah-remahnya akan berjatuhan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi serangga ataupun kutu.

Jika tidak dibersihkan secara rutin, kasur kotor bisa menjadi sarang tungau, kutu, bakteri dan jamur. Karena itu, Anda berisiko terkena berbagai penyakit yang disebabkan oleh organisme tersebut.

Dampak Buruk Kasur Kotor bagi Kesehatan

1. Alergi

Efek negatif pertama kasur kotor adalah bisa menyebabkan alergi. Jika Anda alergi terhadap protein dalam kotoran tungau, hal itu bisa terjadi sebagai reaksi tubuh Anda.

Waktu yang Anda habiskan di tempat tidur meninggalkan sel kulit mati tanpa sadar setiap hari. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak sel kulit mati menumpuk di celah-celah atau sudut kasur Anda.

Kulit mati adalah makanan bagi tungau debu yang lapar. Serangga kecil ini dan kotorannya dapat memicu alergi. Kemungkinan gejala seperti kulit gatal, ruam, hidung berair dan berair, serta serangan asma.

2. Ruam dan iritasi kulit

Debu dan kotoran yang menumpuk di kasur Anda dapat mengiritasi kulit Anda. Salah satu gejala pertama adalah kulit gatal dan ruam.

Iritasi kulit ini bisa disebabkan oleh alergi debu atau gigitan kutu busuk dan sulit dilihat dengan mata telanjang. Agar tidak semakin parah, bersihkan kasur dan ganti seprai secara rutin.

3. Digigit kutu

Kutu kasur atau bed bugs adalah serangga penghisap darah yang bisa menggigit saat Anda tidur. Mereka dapat bersembunyi di antara seprai, kasur, dan furnitur kamar tidur. Jika Anda digigit kutu ini, Anda mungkin melihat bekas gigitan merah dan gatal, serta bercak darah di tempat tidur.

4. Infeksi bakteri dan jamur

Saat Anda tidur, keringat yang dikeluarkan bisa membuat sprei menjadi lembap. Jika Anda tidak mengganti seprai secara teratur, seprai yang lembap bisa menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi jamur dan bakteri.

Jamur dan bakteri, termasuk E. coli dan Staphylococcus aureus, dapat menumpuk di kasur dan menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, disarankan agar Anda mengganti seprai setidaknya seminggu sekali untuk mencegah penumpukan bakteri dan jamur.

5. Mudah berjerawat

Mungkin Anda mengira bantal dan kasur Anda bersih karena Anda selalu mandi dan membersihkan diri sebelum tidur. Namun nyatanya, tubuh tetap mengeluarkan minyak dan keringat saat tidur.

Semua ini bercampur dengan kotoran dan debu yang menempel di permukaan kasur dan bantal. Akibatnya, kulit wajah lebih rentan terhadap jerawat atau peradangan. Jika Anda tidak ingin jerawat berlebih di wajah Anda, ganti seprai Anda secara teratur.

6. Penyakit Scabies atau kudis

Kudis atau scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabiei. Jika Anda berbagi tempat tidur dengan orang yang terinfeksi, tungau ini dapat mencemari kasur, bantal, dan seprai.

Saat terkena tungau kudis, gejala yang mungkin muncul adalah rasa gatal yang hebat, terutama pada malam hari, dan borok atau lesi seperti terowongan hingga 1 cm pada kulit. Efek negatif dari kasur kotor ini harus dihindari karena dapat mengganggu dan membuat Anda tidak nyaman.

You May Also Like

About the Author: admin