Menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli, UNICEF yang rutin membuka situs donasi online mengajak orang tua untuk terus memajukan anak. Memberikan perlindungan layak dan kuat, terutama di era digital, adalah langkah yang kali ini mereka bahas.
Memantau aktivitas anak di dunia maya
Tubagus Arie Rukmantara selaku Kepala Kantor UNICEF untuk Pulau Jawa mengungkapkan, kemajuan teknologi membuat anak lebih mudah memahami perkembangan dan tren media sosial. Bahkan kemampuan tersebut melebihi pemahaman orang tua atau generasi sebelumnya.
Arie menambahkan, sekitar 95% anak dalam rentang usia 12 sampai 17 tahun di Indonesia aktif secara online dua kali sehari. Beberapa orang tua barangkali tak menganggapnya sebagai sebuah ancaman. Namun, apa mereka tahu seperti apa konten yang anak-anaknya akses? Tanpa pengawasan memadai, anak berisiko terekspos konten-konten yang tak layak mereka lihat.
Selain itu, sebagian besar anak Indonesia rentan terpapar kejahatan siber (cyber crime), terutama kejahatan seksual dan eksploitasi anak. Untuk itu, Arie, melalui UNICEF yang rutin melaksanakan donasi anak Indonesia, membagikan tiga langkah yang membantu orangtua dalam melindungi anak dari kejahatan di dunia maya. Adapun langkah-langkah tersebut mencakup:
1. Memahami peran media sosial.
Media sosial di satu sisi dapat membantu anak untuk mengakses konten edukatif, tetapi disisi lain menjerumuskan mereka ke hal-hal berbahaya. Untuk itu, orang tua perlu memahami baik-baik peran media sosial untuk anak;
2. Membatasi pemakaian internet
Tak sedikit anak yang kecanduan mengakses internet sampai melupakan makan sampai sekolah. Sebaiknya orang tua membatasi penggunaan internet sedini mungkin supaya anak lebih disiplin;
3. Ajarkan anak untuk melindungi diri.
Terakhir, pastikan anak mengetahui cara untuk melindungi diri mereka, dalam hal ini selama berselancar di dunia. Misalnya tak memberikan data pribadi atau mengunggah foto-foto yang sifatnya personal.
Sambil membantu orang tua dalam melindungi anak di era digital, UNICEF juga masih aktif menyelenggarakan donasi lewat website resmi mereka. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari Pendekar Anak UNICEF penipuan.