Salah satu tantangan yang dihadapi oleh orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak adalah anak susah makan makanan yang kita sediakan. Sehingga orang tua seringkali merasa khawatir dengan asupan yang diterima oleh tubuh si anak.
Penyebab Anak Susah Makan
Perlu orang tua ketahui, masa perkembangan anak usia 6-9 tahun merupakan fase normal anak untuk menolak makan. Alasannya adalah anak merasa tidak suka bahkan ketakutakn dengan aroma, rasa, tampilan dari makanan yang mereka pertama kali lihat.
Berikut beberapa penyebab mengapa anak susah makan:
1. Intoleransi makanan
Intoleransi makanan ialah keadaan saat badan tidak mempunyai kekuatan untuk mengolah zat tertentu yang terdapat dalam makanan atau minuman.
Penting untuk dimengerti jika keadaan ini berlainan dengan alergi makanan, yang disebabkan karena reaksi mekanisme imun.
Ketakmampuan badan dalam mengolah makanan berikut yang selanjutnya memunculkan beragam tanda-tanda. Tandanya yaitu merasa sakit di perut, mual, dan yang lain.
Berikut yang pada akhirnya membuat anak menampik bahkan juga tidak ingin makan sama sekalipun. Berikut jenis-jenis makanan yang mempunyai dampak intoleransi makanan yaitu laktosa, gandum, dan gluten.
2. Merasa Tertekan
Bila seorang anak merasa terhimpit atau berasa jika Anda jadi orang tua kuatir di saat makan, dia akan menarik diri mundur dan menampik makan. “Balita dan anak-anak kecil benar-benar gampang rasakan penekanan,” tutur Sarah.
Banyak hal yang membuat mereka ketekan ialah Anda terlampau konsentrasi pada makanan apa yang dia tentukan dan seberapa banyak, memantau tiap pergerakannya, terus menyodor-nyodorkan piring lebih dekat dengannya, selalu arahkan tangganya untuk menyendok, kebanyakan berbicara, atau bahkan juga berusaha untuk menyuapinya saat lagi dia usaha menyendok sendiri.
3. Bosan atau Jemu
Anak-anak bisa juga jemu. Saat menyuguhkan satu menu tertentu, Anda menyaksikan jika sang kecil benar-benar lahap dan dapat habiskan makanannya. Oleh karena itu, Anda memberi menu yang serupa di masa datang dengan keinginan dia akan makan lahap kembali.
Tetapi, sesudah sekian hari beruntun memberinya, Anda dikejutkan karena dia menampik makanan itu. Anda kemungkinan berpikiran apa kegemarannya telah berbeda? Tetapi, sebenarnya dia jemu dengan menu itu.
4. Cuman ingin makanan cepat saji
Makanan siap sajian biasanya banyak terkandung garam, gula, dan lemak atau cholesterol dan rendah akan gizi penting, seperti protein, vitamin, dan mineral. Bila dimakan terlalu berlebih, makanan kurang sehat ini dapat membuat anak lebih beresiko alami diabetes, kegemukan atau kegemukan, dan tekanan darah tinggi.
Contoh-contoh makanan cepat saji yang umumnya dicintai anak ialah es cream, kentang goreng, pizza, dan minuman bersoda.
Karena itu dianjurkan untuk orang-tua Tidak boleh simpan makanan cepat saji di dalam rumah atau melatih untuk pesan dan konsumsi makanan cepat sajian. Ini karena anak-anak umumnya akan mengikuti sikap orang tuanya, terhitung dalam soal makanan.