Untuk beberapa investor pemula, perbedaan saham dan reksadana tersebut bisa saja cukup memusingkan.
Walau sebenarnya, memahami sebuah instrument investasi secara baik sebagai hal yang penting untuk menghindari kekeliruan dalam melakukan investasi.
Lalu, apa sebetulnya perbedaan saham dan reksadana sebagai instrument investasi yang kerap disebut serupa ini?
Perbedaan Saham dan Reksadana
1. Tipe Instrumen
Saham dan reksadana ialah dua tipe instrument investasi yang tidak sama. Reksadana saham memiliki arti instrument investasi yang berisi saham, dan saham tidak dapat berisi reksa dana.
Perbedaan ke-2 nya dipisah dengan jelas berdasar definisinya dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal. Dalam UU itu, saham digolongkan sebagai dampak, dan reksa dana disimpulkan sebagai tempat mengumpulkan dana yang diinvestasikan di portofolio dampak.
Saham ialah bukti pemilikan satu faksi atas perusahaan, dan reksa dana saham ialah instrument investasi yang berisi saham. Ke-2 nya mempunyai kesamaan: sama bisa diperoleh oleh investor sebagai instrument investasi.
2. Manager investasi
Perbedaan ke-2 di antara saham dan reksa dana saham ialah manajer yang mengurus dan memilih saham. Simpelnya, dalam investasi saham, investor dapat pilih sendiri saham yang hendak dibeli. Di lain sisi, dalam investasi reksadana saham, investor tidak dapat pilih saham yang hendak dibeli.
Mengapa begitu? Berlainan dari investasi saham di mana investor dapat bebas pilih saham, investor reksadana tidak dapat pilih saham yang hendak diatur dalam reksa dana saham karena hal itu sebagai pekerjaan dari manager investasi.
Manager investasi ialah pihak yang bekerja untuk mengurus beberapa kumpulan dampak (seperti saham) agar dampak itu hasilkan keuntungan. Manager investasi atau perusahaan management asset ialah faksi yang memisah, pelajari lalu beli dampak itu untuk ditransaksikan.
3. Return
Secara umum, return saham semakin tinggi dibanding reksa dana saham, sudah pasti dibarengi dengan resiko yang tinggi juga. Dalam sehari perdagangan, harga satu saham dapat melejit sampai 20%-35% dan harga reksa dana saham memerlukan saat yang semakin lama untuk alami kenaikan harga sebesar itu.
Mengapa begitu? Reksadana saham bukan hanya berisi satu saham tetapi beberapa saham dalam jumlah peruntukan yang sudah ditetapkan oleh peraturan.
Kenaikan harga satu saham dalam portofolio dampak reksa dana saham akan punya pengaruh pada harga reksa dana sesuai peruntukannya. Dinamika gerakan saham yang berada di dalam reksa dana saham sudah pasti berbeda.
Dari pemikiran manager investasi, uang yang diatur dalam reksa dana ialah “uang seseorang”. Dengan begitu, saham yang diputuskan umumnya bukan beberapa saham beresiko tinggi.
Manager investasi pun tidak dapat semaunya pilih saham. Dalam pada itu, dalam investasi saham, investor saham bebas pilih saham, pasti dengan semua resikonya.